Sabtu, 13 April 2013

saat-saat



Saat semuanya terlihat suram dan kau tidak tahu harus kemana.
Saat semuanya yang kau fikir baik dan ternyata malah berbalik memusuhimu.
Saat kau sudah tidak bisa lagi mengucapkan kejujuran dan kau selalu mengulangi kebohongan, lagi dan lagi.

Saat kau fikir kau mengetahui segalanya tetapi malah sebaliknya ternyata kau tak mengetahui apapun.
Saat-saat dimana kau ingin sendirian dan saat dimana kau menangis dengan sendirinya.
Saat-saat berfikir sedang mencintai tetapi malah manyakiti.
Disaat kau tidak tahu bagaimana mencintai dan harus kau kemanakan cintamu itu.
Saat kau sedang terjatuh dan berusaha untuk bangun.
Saat dimana kau tidak tahu apa yang harus kau kerjakan dihari esok.
Saat dimana kau berfikir tidak ada yang bisa memahamimu dan kau dianggap aneh oleh orang lain.
Saat dimana kau sedang takut terluka.
Saat kau sedang berduka.
Saat kau merasa tidak punya apa-apa.
Saat kau marah dengan Tuhan dan tidak mau berdoa lagi karena kau fikir Dia tidak perduli denganmu.
Saat kau ingin dipeluk sesorang untuk menenangkanmu.
Saat kau di acuhkan seperti sebutir debu.
Saat dimana kau membenci dirimu dan kau sulit untuk memaafkannya.
Saat kau punya setumpuk pekerjaan dan kewajiban yang harus kau penuhi.
Saat dimana kau fikir tidak ada ruang lagi untukmu sehingga kau merasa sesak dan tidak tahu harus kemana.
Saat kau merasa mengerti tapi ternyata kau tidak tahu apa-apa.
Saat kau berusaha untuk memperbaiki segalanya.
Saat semua itu, kau harus berfikir Bahwa semua akan baik-baik saja Akan baik-baik saja dan Baik-baik saja.


Senin, 08 April 2013

AKHIRNYA, TUHAN YANG MEMILIHMU

Tak adil rasanya
Jika aku harus menghindari perih
Tak perlu rasanya mencari keramaian
Menghapus setapak demi setapak
Jejak yang pernah kau toreh disini

Semua itu hanya menguras tenaga
Bahkan celakanya, hanya membodohi diri
Tak ada yang bisa mengelak dari kepedihan
Bahkan ksatria terbaik pun berhak terluka

Duduk dan menangis sekeras yang ku bisa
Menikmati setiap lekuk perih yang meluluhkan jiwa
Menusuk hingga relung nafas yang terdalam
Adalah caraku untuk mengadapi ini

Kau memang telah pergi
Kita hanya terpaut ruang dan dimensi
Aku hanya perlu memejamkan mata ini sejenak
Menghirup nafas panjang
Kapanpun aku butuhkanmu
Saat itulah kau hadir dengan senyum yang menenangkan

CINTA HANYALAH MENUNDA KEHILANGAN

Melepasmu dengan segala kehampaan
Adalah perih yang tak terbantahkan
Selalu saja membuat jiwa mendadak lumpuh
Jatuh tersimpuh
Dan terus terbenam dalam piluh yang panjang

Rindu itu menyentak
Saat hati tengah meretas kenangan

Batapa masih melekat dalam ingatan
Ketika sepasang mata yang kerap memandang
Suara yang selalu terdengar
Dan bibir yang senantiasa tersenyum
Yang selalu mampu meluluhkan setiap lekuk kepenatan

Dan disaat semua itu pergi
Aku hanya bisa mengerti satu hal
'Betapa cinta hanyalah menunda kehilangan'

PADA PAGI YANG MENCUMBU HUJAN

Atas nama alam semesta 
Ku regukan seluruh udara yang Tuhan limpahkan 
Menghirup sedalam-dalam yang ku mampu 
Dan menikmati setiap lekuk kenikmatan itu 
Ketika deru nafas mulai mengembang-kempis Yang senantiasa membuatku tetap hidup 

Hidup memang sudah seharusnya seperti itu 
Bersulang dalam bahagia
 Yang kerap membuatmu tertawa renyah 
Terasa hangat dan terlihat begitu mempesona 

Sayangnya 
Ketidaksabaran Tuhan 
Seringkali membuatmu terpaksa menanggung sejuta perih yang mendidih 
Begitu terik dan menyesakkan 
Mengupas jiwamu selapis demi selapis 
Hingga kau terlalu lelah 
Bahkan hanya untuk sekedar bermimpipun tak mampu 

Dan ketika ku coba berteriak 
Menangis sekencang-kencangnya 
Kenyataan masih saja seperti itu 
Selalu sama 
Tak bergeming sedikitpun 

Sungguh 
Ketidakberadaanmu membuat hidup terasa terlalu panjang untuk dilalui 
Terkadang aku terpaksa harus sesekali berhenti 
Meretas letih yang semakin sering terasa 
Disela-sela perjalanan yang kian hari makin terasa membosankan 
Masih terlalu banyak persimpangan didepan sana 
Dan sialnya, semua terlihat sangat sama. 

Konon, hidup bisa terasa sedikit lebih indah 
Ketika kau tak menyimpan terlalu banyak harap 
Dan kini 
Aku telah sandarkan semua mimpi dan harapan yang tersisa 
Disini, pada pagi yang mencumbu hujan.

AYAH AKU INGIN KAU MENGERTI AKU

Ayah bukankah aku ini anak kandungmu
Bukankah aku ini tercipta dari cinta dan kasih sayang dengan istrimu
Tapi mengapa ... tapi kenapa kau sia-siakan aku
Kenapa kau musuhiku disaat tidak tepat waktu.  

Ayah ... aku ini sakit
Jiwaku merintih, hatiku menjerit tapi kau tidak tahu
Fikiranku selalu diselimuti rasa ketakutan tuk mencari jalan keluar untuk kesembuhan hati ini
Tapi ... tapi kau dengan ibu malah selalu memusuhiku. 

Ayah ... aku ini bukan binatang
Aku ini punya perasaanAku ini butuh ditolong
Aku sedih ayah kau perlakukan seperti itu. 

Ayah ... sayapku ini masih patah
Aku ini butuh ditolong 
Bukanya kau musuhiku. 

Ayah ... apakah aku ini membebanimu
Hingga kau dan ibu tega berbuat seperti itu kepadaku
Fikirmu apakah sifatku ini datang atas kemauanku
Fikirmu apakah sifatku ini atas permintaanku
Tidak aku tidak pernah meminta itu...jangan kau berfikiran seperti itu ayah. 

Ayah ... sifatku ini sudah jalan hidupku
Sifatku ini sudah takdirku
Tolong kau mengerti aku ayah
Tolong kau sabar ...
Tolong kau ikhlas ...
Dan tolong kau hargai aku,
atas semua yang pernah aku lakukan
Hargailah aku dengan ketulusan, keikhlasan dan kasih sayang
Karena keadaanku sekarang sangat membutuhkanmu. 

UNGKAPAN UNTUK AYAH

Aku yang terkadang bersikap seperti kekanak-anakan
Aku yang terkadang bercanda dengan semua kekonyolanku
Aku yang terkadang bersikap sangat manja
Aku yang terkadang membuatmu kesal
Aku yang selalu berusaha tersenyum
Dan aku yang selalu terlihat tegar di hadapanmu.
Tapi tahukan kamu ayah, itu semua kulakukan hanya untuk menutupi betapa rapuhnya aku ayah...
Ayah terima kasih atas semua yang telah kau lakukan untukku, semua perjuanganmu semua pengorbananmu takan bisa kugantikan dengan apapun.
Ayah kau memang bukan seorang ayah yang terbaik yang ada di dunia, tapi kau adalah yang terbaik didalam hidupku, tuhan telah memberikan apa yang sudah ia rencanakan untukku, ia telah memberikan seorang ayah yang mungkin tidak sempurna tapi seseorang yang bisa menyempurnakan aku.
Ayah sebagai perantara dari tuhan yang telah memberikan dunia untukku, dan terima kasih tuhan atas ayah didalam hidupku.
Ayah maafkan aku atas semua ke egoisanku, tingkah lakuku, sifatku, perlakuanku, dan perkataanku yang pernah membuatmu menangis dan merintih dalam hati.
Ayah aku tahu kesakitanmu, aku tahu apa yang kau rasakan, aku mengerti apa yang kau alami, aku memang tidak bisa berbuat apapun untukmu tapi aku masih bisa bedo’a untuk kesembuhanmu dari penyakitmu.
Ayah, terkadang aku sakit atas perkataanmu memang ini salahku sampai kau bisa berbicara seperti itu, tapi ini bukan mauku.
Akupun tidak bisa merubah ini.
Ayah aku hanya ingin kau mengerti aku, aku hanya ingin kau bisa mengahargaiku, memang yang pernah kulakukan tak sebanding dengan apa yang sudah kau lakukan.
Tapi apakah yan pernah kulakukan itu tidak pernah ada yang berguna dimatamu, aku ingin menjadi seperti yang kau mau tapi bukan kuasaku untuk merubah sifatku.
Ayah ku hanya bisa berharap agar kau bisa mengerti dan menghargai aku. Dan hanya kata MAAF dan TERIMA KASIH yang bisa ku ucapkan untukmu. 

Minggu, 07 April 2013

BERHENTI BERHARAP

Akupun berhenti berharap
Ketika kau mengecewakanku
Semua kebaikan yang pernah kau beri
Kini semua tidak berarti lagi

Semua kebanggaanku padamu
Semua rasa simpatikku padamu
Semua rasa kagumku padamu
Kini semuanya telah hilang

Seiring berjalannya waktu
Telah mengungkap segalanya
Bagaimana dirimu
Dan siapa dirimu sebenarnya

Semua cerita
Semua ucapan
Dan semua perkataan
Yang keluar dari bibirmu
Itu semua hanya kebohongan belaka

Dan kinipun aku kecewa kepadamu
Kepadamu yang telah membohongiku