Kamis, 24 November 2011

traffic rank untuk blog


Semua SEO master pasti hampir bisa dipastikan menjawab bahwa Traffik Rank adalah faktor paling utama bagi penilaian kinerja blog. Pasti juga demikian jawaban anda yang mungkin saja tahu manfaat Traffic Rank ini. Tetapi nanti dulu, mari kita pikirkan sejenak dengan logika dasar sederhana.
OK, traffic rank anda tinggi, anda mengasumsikan bahwa blog anda laris manis, dan nama blog anda menguar harum diangkasa. Benarkah?
Sebagai perumpamaan:
Opsi pertama: Anda pelukis, kemudian anda melakukan pameran ditengah pasar atau mungkin ditengah mall, atau ditengah pasar malam. Dijamin pengunjungnya pasti banyak. Minimal lewat atau melirik. Iya khan? Nah pertanyaannya, seberapa besar kemungkinan pengunjung anda ditempat ini akan membeli lukisan anda?
Opsi Kedua: Anda melakukan pameran diruang tertutup, eksklusif, misalnya di galeri, dimana pengunjungnya tidak terlalu banyak. Seberapa kemungkinan pengunjung galeri  akan membeli lukisan anda?
Opsi pertama, para pengunjung pasar, mall, atau pasar malem bisa diyakini bahwa sebagian besar motivasi mereka ingin jalan-jalan, beli lombok sama terasi, atau sekedar nganter anak naik dermolen di pasar malem. Ketika anda menjual lukisan disana, kemungkinan besar mereka ya hanya lewat, melirik ada orang aneh yang jualan lukisan dipasar Bering Harjo, taruh kata ada yang nawarpun paling-pol ditawar seharga gorengan. Mending kalau nggak dioprak-oprak sama satpol PP.
Thus, pengunjung anda banyak, tapi sebenarnya anda tersesat dalam membidik pasar. Yang anda dapatkan hanya crowd traffic yang sebenarnya sama sekali nggak ada manfaatnya bagi dagangan anda. Nah, Bounce Rate traffic anda akan besar, wong mereka hanya ngelirik sekali terus berlalu.
Sementara itu, pada opsi kedua, pengunjung yang bersedia mampir ke galeri anda adalah mereka yang benar-benar ingin mencari lukisan. Mampu mengapresiasi lukisan anda dengan baik. Kemungkinan membelinya akan sangat besar ketika ada titik temu dalam tawar menawar. Harga diri anda sebagai pelukis terjaga. Uang yang masuk jauh lebih besar kemungkinannya maupun jumlahnya.
Totally, dalam hitungan gundul per gundul, opsi pertama kelihatannya jauh lebih heboh, tapi yang didapat malahan traffic crowd. Opsi kedua, tertib, rapi, tidak berisik, dengan kemungkinan apresiasi terhadap lukisan anda jauh lebih tinggi.
Demikian juga, analogi diatas bisa diterapkan bagi pengembangan blog anda. Kalau tulisan anda berat, penuh dengan idiom-idiom teknis yang sulit diketahui oleh orang awam, ya jangan jual di pasar malem kayak media sosial pada umumnya. Salah-salah nanti dikira kemlinthi, sok ilmiah, keminter atau bahkan nggleleng. Buat saja blog pribadi yang powerfull, enforce menjadi blog layak dirujuk. Trafik tidak terlalu besar, tetapi probabilitas apresiasinya luar biasa.
Sebaliknya, kalau blog/artikel anda hanya berisi keluh- kesah, saru, rerasan, glenikan, sumpah-serapah, hujat-menghujat atau sebangsanya ya jangan sok eksklusif . Cukup jual aja ke pasar malem, atau yang agak elit ke pasar Bering Harjo. Atau media-media sosial. Siapa tahu gara-gara BBM anda bisa kesasar di Kompas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar