Senin, 08 April 2013

PADA PAGI YANG MENCUMBU HUJAN

Atas nama alam semesta 
Ku regukan seluruh udara yang Tuhan limpahkan 
Menghirup sedalam-dalam yang ku mampu 
Dan menikmati setiap lekuk kenikmatan itu 
Ketika deru nafas mulai mengembang-kempis Yang senantiasa membuatku tetap hidup 

Hidup memang sudah seharusnya seperti itu 
Bersulang dalam bahagia
 Yang kerap membuatmu tertawa renyah 
Terasa hangat dan terlihat begitu mempesona 

Sayangnya 
Ketidaksabaran Tuhan 
Seringkali membuatmu terpaksa menanggung sejuta perih yang mendidih 
Begitu terik dan menyesakkan 
Mengupas jiwamu selapis demi selapis 
Hingga kau terlalu lelah 
Bahkan hanya untuk sekedar bermimpipun tak mampu 

Dan ketika ku coba berteriak 
Menangis sekencang-kencangnya 
Kenyataan masih saja seperti itu 
Selalu sama 
Tak bergeming sedikitpun 

Sungguh 
Ketidakberadaanmu membuat hidup terasa terlalu panjang untuk dilalui 
Terkadang aku terpaksa harus sesekali berhenti 
Meretas letih yang semakin sering terasa 
Disela-sela perjalanan yang kian hari makin terasa membosankan 
Masih terlalu banyak persimpangan didepan sana 
Dan sialnya, semua terlihat sangat sama. 

Konon, hidup bisa terasa sedikit lebih indah 
Ketika kau tak menyimpan terlalu banyak harap 
Dan kini 
Aku telah sandarkan semua mimpi dan harapan yang tersisa 
Disini, pada pagi yang mencumbu hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar