Jumat, 09 September 2011

Acehdroid

Lihat lah judul, pasti kamu semua akan tahu kalau ini berhubungan dengan Android, bukan berhubungan dengan robot-robot yang berada di filem Star Wars. Betul, Acehdroid ini berhubungan dengan Android, Sistem Operasi untuk ponsel pintar yang sedang marak saat ini. Nah, Acehdroid ini adalah mereka para pengguna gawai yang ber-OS Android, baik ponsel maupun tablet, dan membentuk sebuah komunitas untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, diskusi dan ajang silaturahmi pengguna Android di Aceh, seperti yang ditulis di grup mereka di http://groups.google.com/group/acehdroid/about.
Awalnya, para penggiat ini berkumpul di sebuah tempat di Banda Aceh, pada 18 Agustus 2011 untuk berbuka puasa bersama dan berdiskusi mengenai gawai yang berbasis Android, seperti yang dilansir harian Serambi Indonesia, edisi Jumat 19 Agustus 2011 lalu. Tanggal 18 Agustus ini juga sudah resmi dibukukan sebagai hari resmi berdirinya komunitas ini, seperti yang termaktub di grup milis mereka, tapi harus join dahulu baru bisa ‘walking’ melihat arsip.
Acehdroid merupakan sebuah keinginan  menampilkan sebuah identitas bahwa di Aceh juga ada pengguna Android. Padahal saat ini untuk membentuk sebuah jaringan komunikasi tak perlu repot untuk berjumpa muka karena media daring sudah merambah ke mana-mana. Malah untuk daring sendiri setiap orang sudah memunyai hak yang sama, apakah dia pemeran baru atau pemeran yang memang sudah lama bergiat di dunia daring. Mengapa tidak, saat ini, dengan sebuah ponsel harga di bawah 500 ribu rupiah kita bisa berinteraksi dengan media yang disebut internet. Apalagi ini, pengguna Android, yang notabene gawai yang dipakai bernyawa koneksi internet. Namun, pengukuhan itu tetap perlu, apalagi budaya kita yang memang sangat suka dan senang bertatap muka, sangat membutuhkan media komunitas tatap muka untuk saling memberi informasi dan bisa menimbulkan interaksi sosial antara sesama anggota agar komunikasi bisa berjalan lancar tanpa halangan.
Dahulu ada komunitas narablog, komunitas pengguna forum, dan sekarang sudah ada komunitas pengguna gawai tertentu, seperti Acehdroid. Semoga pengukuhan sebuah komunitas itu tak hanya sebagai kegiatan semu tanpa ada hasil, minimal berguna dan ada hasil positif bagi user yang bergabung di dalam komunitas.
Bagi saya sendiri ada sebuah harapan yang muncul dari komunitas ini. Tak hanya cukup menyelesaikan masalah teknis yang berhubungan dengan sebuah gawai. Apalagi di Android sangat familiar dengan kegiatan ‘oprek’ agar gawai yang kita pakai bisa bekerja maksimal dan optimal sesuai dengan keinginan kita sebagai pengguna. Tak hanya menjadi pemecah masalahROM atau firmware apa yang cocok untuk dipakai di dalam sebuah gawai. Namun ada yang lebih dari itu.
Ya, Indonesia mempunyai anak muda yang pintar mengembangkan aplikasi yang diperuntukkan untuk ponsel maupun gawai lainnya. Saya yakin, anak muda yang gila gawai di Aceh juga mempunyai kemampuan dan kesempatan yang sama untuk bisa mengembangkan aplikasi yang berbasis ponsel. Apalagi Android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Open Source yang membisakan kita untuk mengembangkan apa saja tanpa harus bayar kepada yang mempunyai sumber. Sukur bila yang dibuat anak Aceh itu adalah “apk” yang bisa dijalankan di Android. Dan sukur lagi ada ROM atau firmware yang khusus dibuat anak Aceh dan bisa dipakai oleh siapa pun dengan gawai apa pun.
Semoga kemunculan dan pengukuhan Acehdroid ini bisa mewujudkan bahawa di Aceh tak hanya ada user namun ada juga developer yang handal dan mampu mengembangkan aplikasi berbasi ponsel tak hanya Android tapi juga yang lainnya. Semoga!!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar