Jumat, 09 September 2011

Jangan Main-main dengan Facebook!!

Dua orang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Lampung hampir saja harus mengakhiri perjalanan karir mereka sebagai mahasiswa akibat perbuatan mereka yang gegabah. Beruntung beberapa orang dalam perguruan tinggi tersebut mau menerima permintaan maaf kedua mahasiswa tersebut dan mahasiswa berjanji akan menjalani hukuman sesuai kesepakatan serta berjanji tidak akan mengulangi lagi dikemudian hari.
Problematika ini diawali dengan diadakanya ujian test TOEFL untuk mahasiswa sebagai salah satu bentuk syarat kelulusan. Saat ujian terjadi, seorang siswa yang berinisial RS datang terlambat. Sang dosen yang bertugas didalamnya masih mau memberikan toleransi keterlambatanya tetapi sang mahasisa harus memakai almamater untuk mengikuti ujian ini. Sang mahasiswapun keluar dan mencari almamater. Beberapa menit kemudian si mahasiswapun kembali dan segera meminta paper ujian. Sang dosenpun memberikanya. Mahasiswa itu seakan tidak senang dangan perlakuan yang ia dapatkan terbukti dengan perbuatanya yang menjawab 140 soal dalam tempo 5 menit padahal ujian baru saja dimulai. Setelah mengumpulkan jawaban iapun keluar dan membanting pintu.
Keesokan harinya, salah seorang pegawai kampus menjumpai status seorang mahasiswa yang terang terangan mengakui ketidak senanganya kepada dosenya, ia bahkan menuliskan kata-kata kotor terhadap dosen, kapital dan jelas ditujukan kepada siapa. Dan siswa itu adalah mahasiswa tang mengikuti ujian TOEFL dihari sebelumnya. Dibawahnya seorang teman pemasang status yang juga mahasiswa perguruan tinggi tersebut malah menambahkan kalimat yang tidak tidak, yang intinya memberikan kesan buruk pada si dosen dan juga kampus.
Sang dosen bersangkutan yang mengetahui semua ini langsung bergegas menuju rumah mahasiswa untuk menanyakan perihal status tersebut. Dosen itu ingin menyelesaikan masalah itu diluar kampus face to face, kebetulan juga sang dosen juga masih lajang. Ternyata sang mahasiswa tak dapat ditemukan. Situasi kampus semakin hot saja dan para orang dalam kampuspun berusaha mencari jejak si mahasiswa dan menentukan konsekuensi apa yang akan diberikan pada kedua facebooker tersebut. melihat bukti bukti yang ada, mahasiswa itu memang total dijalan yang salah. Ada angin berembus bahwa mereka akan dilaporkan ke polisi dengan tuntutan pencemaran nama baik sekaligus ponish dari akademik yaitu D.O, drop Out.
Semua konsekuensi yang diberikan akhirnya tak dijalankan, setelah kedua mahasiswa itu mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf. Semua itu hanyalah emosi sesaat mereka dan juga tindakan dalam bentuk iseng saja.
Jangan main main dengan Facebook!!
Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak masalah yang timbul disekeliling kita. saat ini facebook adalah jejaring sosial yang sangan disukai banyak orang. Hampir setiap orang sudah mengenal media ini bahkan lebih dari itu banyak orang menggunakan facebook sesuai dengan keinginannya masing masing, ada yang ingin berekpansi bisnis, rekan, ajang narsis, expressi diri, tempat curhat, menipu orang lain, mencari pasangan bahkan menghujat dan menghina pihak pihak lain dan sebagainya. Lewat media ini apapun bisa tersebar kebanyak orang dengan sekali ketik saja. Intinya, setiap info baik mengenai kebaikan atau keburukan sangat mudah menyebar disini.
Dalam kontek masalah ini, adalah hak kita untuk mengunakan facebook atau tidak, tapi ada baiknya kita bisa memfilterapa apa saja yang bisa kita taruh disana, jangan sampai perbuatan kita yang mungkin kita anggap sepele malah merugikan orang lain dan diri kita sendiri nantinya.
Terlepas benar atau tindakan yang diatas yang telah saya bagikan, ada satu hal yang saya kira harus kira garis bawahi. Setiap perbuatan itu membawa konsekuensi masing masing, bila kita berbuat baik maka niscaya akan membawa dampak yang baik pula bagi kita, bila kita melakukan sesuatau yang tidak baik maka konsekuensi yang tak baikpulalah yang akan kita terima. Ibarat kaca, ia pasti akan merefleksikan apa adanya. Ada aksi maka akan ada reaksi.
Konsiderasi antara baik dan buruk sebelum berbuat sesuatu tentunya akan membawa keuntungan bagi kita. Memperbaiki dan membangun jauh lebih sulit dari pada merusak.
Salam sayang,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar