Beberapa tahun yang lalu, Indonesia dibanjiri oleh sepeda motor dari
China. Berbagai merk sepeda motor yang aneh kedengarannya beredar. Harga
sepeda motor tersebut sangat murah dibandingkan dengan harga sepeda
motor Jepang yang sudah lama eksis. Kebijakan harga (pricing policy)
murah ini dilakukan dengan pertimbangan daya beli masyarakat Indonesia
masih rendah.
Namun, kualitas sepeda motor China tersebut dibawah standar, sehingga
harga yang murah tidak menjamin akan laku di pasaran. Sepeda motor merk
Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki tetap mendominasi pasar sepeda motor
di Indonesia. Dengan demikian, gagallah invasi sepeda motor China ke
Indonesia, dikalahkan oleh “samurai” dari Jepang.
Akhir-akhir ini, tampaknya China mulai serius ingin menggarap pasar
otomotif di Indonesia. Sekarang bukan lagi sepeda motor, tetapi mobil.
Yang tampaknya sudah pasti adalah Indomobil Group yang telah bekerjasama
dengan China Geely Automotive Holdings, dengan mendirikan PT Geely
Mobil Indonesia (GMI).
GMI akan membangun pabrik assembling mobil di Delta Mas,
Cikarang, Bekasi, di atas tanah seluas 25 HA dengan investasi awal
sekitar 30 juta US Dollar - 50 juta US Dollar dan kemudian akan
ditingkatkan dalam jangka panjang menjadi antara 1 milyar US Dollar
hingga 2 milyar US Dollar. Kapasitas produksinya ditargetkan mencapai
30.000 unit pada tahun 2015 (TempoInteractive 3/8/2011).
Merk-merk yang akan beredar adalah Panda LC Crossover, Panda city car,
MK Sedan, MK2 hatchback, Gleagle GV5 MPV, Emgrand EC 718 premium sedan
dan Panda MK, mobil listrik (Jakarta Post 3/8/2011}. Apakah
merk Geely akan terus diproduksi bersama-sama dengan Panda, tidak jelas.
Adalagi truk merk Foton dan SUV merk Tiggo dari produsen yang lain,
yang coba untuk menyeruak di antara merk-merk Jepang yang sudah established.
Terlepas dari masalah itu, rupanya China kurang pandai memilih nama
untuk merk-merk mobil buatannya untuk konsumsi pasar internasional.
Mungkin butuh waktu 10 tahun atau 15 tahun lagi untuk bisa bersaing
dengan Toyota atau Honda. Walaupun penjualan mobil tahun 2010 di China
mencapai 17,2 juta unit, namun penjualan itu hanya dalam skala lokal
saja karena penduduk China memang memiliki daya beli yang tinggi serta
jumlah penduduk yang lebih daripada 1 milyar. Misalnya merk Geely mirip
dengan nama wanita Lily atau Lely atau Melly atau Helly sehingga dinilai
terlalu feminin. Dan kalau dilafalkan pun akan janggal kedengarannya
yaitu menjadi “geli” atau lebih parah lagi bisa menjadfi “gile” menurut
dialek Betawi untuk “gila”.
Demikian pula dengan merk “Panda”, sebuah nama untuk binatang langka
yang menjadi ikon China. Mungkin “Panda” sudah mendunia, tapi jika untuk
merk mobil, mungkin kurang cocok. Panda nya yang terkenal, tapi
mobilnya tidak.
Hingga saat ini belum ada merk mobil China yang beredar secara luas dan branded
di Eropa atau Amerika Serikat. Mungkin merk-merk mobil China hanya
dikenal oleh penduduk China saja. Image atau citra mobil China
yang kurang bermutu tanpa adanya jaminan after sales service yang
luas disamping merk-merk yang kurang marketable membuat
peredaran mobil China di Indonesia tampaknya akan mengalami kesulitan
alias kurang laku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar